You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Mattirowalie

Desa Mattirowalie

Kec. Maniangpajo, Kab. Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan

Selamat datang di Website resmi Pemerintah Desa Mattirowalie Dengan 4P (Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Parawisata) Wujudkan Mattirowalie Sejahtera ”Maradeka To Wajo’e Ade’na Napapuang” ”To Wajo’e Ri Laleng Tampu Mopi Na Maradeka”

Wilayah Desa

Administrator 26 Agustus 2016 Dibaca 491 Kali
Wilayah Desa

Desa Mattirowalie merupakan salah satu dari 8 Desa/Kelurahan yang berada di Wilayah Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo. Desa ini terletak kurang lebih 1 km dari Anabanua Ibukota Kecamatan Maniangpajo dan kurang lebih sejauh 23 km arah selatan dari sengkang Ibukota Kabupaten Wajo.

Desa Mattirowalie adalah desa kedua setelah melalui pintu gerbang Kabupaten Wajo dari arah utara atau dari arah Kabupaten Sidrap. Desa ini selalu ramai oleh para pengendara yang melintas dari berbagai daerah menggunakan jalur Trans Sulawesi. 

Sebelah Utara Desa Mattirowalie berbatasan langsung dengan Desa Kalola, Desa Sogi, Desa Abbanuangnge. Sedangkan sebelah Timurnya berbatasan dengan Desa Lamata Kecamatan Gilireng. Untuk sebelah Selatan Desa Mattirowalie berbatasan dengan Kelurahan Anabanua dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tangkoli.

Sebagaimana diketahui bahwa Desa Mattirowalie merupakan pemekaran dari desa sebelumnya yakni Desa Kalola. Kemudian seiring dengan perkembangan dan jumlah penduduk yang semakin bertambah, Desa Mattirowalie tersebut dimekarkan lagi menjadi dua desa yakni Desa Abbanuangnge dan Desa Mattirowalie seperti saat ini. Desa Mattirowalie terbagi menjadi dua dusun yakni Dusun Salodua dan Callaccu.

Berdasarkan hasil suvei dan pemetaan yang dilakukan oleh Tim Sistem Informasi Desa (SID) Mattirowalie pada tahun 2019, Desa Mattirowalie mempunyai luas wilayah ± 15,38 km2. Hal ini berbeda dengan sebelumnya versi Pemerintah yang menghasilkan luas wilayah ± 17.07 km2. Adanya perbedaan tersebut disebabkan karena metode yang digunakan dalam pemetaan. Diketahui bahwa metode yang digunakan pada Program Relawan Desa adalah menggunakan metode pemetaan secara partisipatif. Metode ini menggabungkan teknologi dengan menggunakan teknologi dengan menggunakan aplikasi Global Information System (GIS) dan metode partisipatif masyarakat. Metode ini dapat dikatakan lebih akurat karena proses pembuatannya tetap memberdayakan masyarakat lokal.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp0 Rp1,540,879,200
0%
Belanja
Rp0 Rp1,631,740,417
0%

APBDes 2025 Pendapatan

Dana Desa
Rp0 Rp904,490,000
0%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp0 Rp62,190,400
0%
Alokasi Dana Desa
Rp0 Rp574,198,800
0%

APBDes 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp0 Rp618,627,279
0%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp0 Rp730,109,138
0%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp0 Rp83,000,000
0%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp0 Rp99,204,000
0%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp0 Rp100,800,000
0%